Banyak perbaikan yang bisa dihasilkan. Wajar bila manusia menghendaki untuk kehidupan yang lebih baik. Banyak pula ide perbaikan yang bisa diwujudkan melalui kerjasama dan melibatkan karyawan dalam proses perbaikan. Banyak ide besar yang dihasilkan oleh para pemikir dan mereka yang ahli. Tetapi jauh lebih penting adalah memelihara apa yang telah diperbaiki itu tetap berjalan. Menjaga dan mempertahankan sesuatu yang baik tidaklah mudah.
Banyak kasus, orang lebih tertarik pada hal yang baru. Mereka punya kebanggaan untuk menghasilkan perbaikan dan bermakna di tempat kerja. Banyak orang sibuk untuk mencari, apalagi yang harus dilakukan perbaikan untuk dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Energi dan perhatian lebih pada peningkatan kinerja melalui perbaikan proses kerja. Oleh karena itu perlu dilakukan pengukuran atas kinerja. Barang siapa tak mampu mengukur maka sesungguhnya ia tak mengalami kemajuan. Bisa jadi hasil yang didapat hanya berjalan ditempat, karena tidak menjalankan dan menjaga apa yang telah diperbaiki.
Mengukur kinerja dan kemudian mengevaluasi adalah langkah yang harus dilakukan untuk memanajemeni kinerja di perusahaan. Hasil pengukuran kinerja menunjukkan hasil yang cenderung condong pada hasil yang baik, tetapi performance laba perusahaan tidak menunjukkan perbaikan yang signifikan. Disamping mengukur maka melakukan evaluasi juga dibutuhkan. Kebanyakan manajemen mengambil kesimpulan bahwa penilaiannya tidak dilakukan dengan obyektif, karyawan kurang serius dalam melakukan penilaian, tidak cukup waktu untuk menilai, dll. Bukannya menyadari ada yang perlu diperbaiki dari sistem penilaiannya. Akhirnya penilaian kinerja ( performance appraisal) hanya dijadikan rutinitas dalam pekerjaan SDM. Dimana hasil penilaian tidak digunakan untuk menentukan kebutuhan pelatihan, apalagi untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan.
Manajemen atau pihak Direksi belum yakin tentang pengaruh hasil penilaian prestasi manakala tidak sejalan dengan peningkatan performance perusahaan. Oleh karena itu diperlukan evaluasi untuk mencari faktor penyebab masalah ini timbul. Bukannya membiarkan penilaian tetap berjalan sebagai rutinitas bagi pengelola SDM.
Semoga informasi ini, ,menumbuhkan semangat bagi manajemen tuk melakukan evaluasi atas sistem penilaian kinerja yang sedang berjalan.
Salam Sukses Selalu
Drs.Psi . Reksa Boeana
Home »
Management Kinerja
» Bagian 2 : Mengukur kinerja individual dan kemudian melakukan evaluasi
Bagian 2 : Mengukur kinerja individual dan kemudian melakukan evaluasi
10:07 AM
Management Kinerja